Kamis, 25 Juli 2013

Yayasan Pesantren Teknologi Islam Madani

Latar Belakang
Realisasi dari cita-2 kami 40 tahun yll, bahwa jika mempunyai kelebihan harta, kami ingin sekali mewakafkan sebidang tanah untuk kegiatan pendidikan agama Islam. Hal ini karena begitu besar janji/balasan pahala Allah swt atas amal tsb, yaitu bahwa amal pahala akan terus mengalir sepanjang masa sejak saat ini sampai datangnya hari kiamat kelak, Aamiiin. Setelah saya bertafakur (evaluasi & koreksi diri atas segala amal & ibadah selama ini), dan sejalan dengan berkurangnya usia, dan semakin dekatnya kematian, Alhamdulillah, Allah swt mendengar dan mengabulkan cita-2 kami, dan akhirnya kami menawarkan sebidang tanah kepada beberapa ormas Islam Indonesia di  Jakarta dan salah satu lembaga pendidikan Islam yang sudah maju di kota Solo. Namun 1 tahun sudah berlalu, ternyata kurang mendapatkan respon/tanggapan yang positif, bahkan ada yang mau menerima tanah wakaf tsb, tetapi akan digunakan untuk perumahan pegawainya.
Mengingat tidak adanya respon yang baik, dan jika dipaksakan kami khawatir terlantar/disalah gunakan (karena lokasi strategis dan nilai ekominya tinggi), maka kami putuskan  untuk dikelola oleh Yayasan Pesantren Islam Teknologi Madani, untuk dibangun Pondok pesantren Modern. Hal ini menambah motivasi & semangat untuk berjihad fisabilillah, sehingga kami putuskan  tanah wakaf tsb untuk dikelola bersama-sama dengan masyarakat (umat Islam) Kelurahan Jeron, dengan  diwakili tokoh -2 masyarakat.
Tujuan pendirian pesantren ini semata-mata ingin berjihad  fisabilillah sebagai wujud nyata dalam ber amal jariah, dan beribadah kepada Allah swt,  sekaligus sebagai ladang amal bagi ybs,  generasi penerus, dan umat Islam dimanapun berada, dalam meningkatkan kecerdasan masyarakat untuk mempelajari, mendalami, memahami, dan mengamalkan ajaran Agama Islam berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah.

Yayasan Pesantren Islam Teknologi “Madani”  berencana untuk mendirikan/membangun Pesantren di Desa Jeron Kel. Jeron, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, diatas   tanah wakaf (adik-kakak) Bpk.Drs. H. Sujatno Imandihardjo,MM.seluas 2.300 M2 dan Bpk. H. Salamin Parto Suwarno. seluas 1.200 M2, dan Ibu Sarmi seluas  200 M2, dengan luas total : 3.700 M2.
Desa Jeron termasuk desa yang strategis karena terletak paling Timur, dari daerah Tk.II.Boyolali,  yang  berbatasan langsung dengan Daerah Tk.II. Karanganyar, dan sebelah utara berbatasan langsung dengan daerah Tk.II. Sragen, dan dari Kota Solo hanya berjarak 10 km.

Sarana transportasi dari Solo ke Jeron dapat ditempuh dengan kendaraan motor/mobil sekitar 15 – 30 menit, dan komunikasi telah terhubungkan dengan adanya Angkot Pedesaan dari Banyuanyar /Kartosuro/Colomadu ke desa Jeron. Telah tersedia Sarana Jalan & angkutan yang menghubungkan dari Solo – ke Purwodadi/Semarang melalui Kalioso, dari Solo – ke Nogosari/Simo/Boyolali melalui Kalioso, dan dari Kalioso (melalui Jeron) – ke Asrama Haji  Donohudan , Manahan, dan Bandara Adi Sumarmo, hanya   berjarak 15 km.
Kelurahan Jeron mencakup 6 (Enam) pedusunan besar yang masing-2 berjarak antara 300M – 1.000M dari Kantor Kelurahan Jeron, yaitu terdiri dari Dusun Jeron, Demen, Baratan, Klebengan, Mojolegi, dan Kliwonan, dengan kedudukan Kelurahan berada di dusun Jeron.

3.Lingkungan sekitar : 

a.Sarana Pendidikan
Di Kelurahan Jeron baru tersedia 1 (Satu) sekolah Dasar Negeri, 1 (Satu) Madrasah Ibtidaiyah, dan 1 (Satu) TK/PUD. dan belum tersedia Sekolah tingkat Lanjutan, sehingga para lulusan SD harus melanjutkan pendidikan ke Kota Solo (bagi yang mampu) dan atau ke Kalioso/Gondangrejo Dati II. Karanganyar.
b.Penduduk
Penduduk Kel. Jeron sangat padat lebih kurang 5.000 Jiwa, 100% beragama Islam, pekerjaan utama adalah Usaha Perdagangan Kayu Jati dan usaha lainnya, bertani, buruh, dan sebagian kecil Pegawai/karyawan/Guru.
c.Potensi daerah
Penghasilan rata-2 penduduk Jeron khususnya, dan daerah sekitar dapat dikatakan cukup lumayan dari hasil usaha perdagangan kayu jati dan usaha lainnya, hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya putra putri yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi (S1, S2, S3), kondisi kehidupan rumah tangga yang relatif baik, tingginya peran serta masyarakat dalam pembangunan Fasos dan Fasum desa. Belum tersedianya Sarana dan Prasarana Pendidikan Islam yang bermutu, Modern dan berbasis teknologi di daerah sekitar Solo dan ex  Karesidenan Surakarta, adalah  merupakan peluang besar bagi kami untuk mengisinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar